Rabu, 22 Februari 2012

TEKNOLOGI CERMIN DIKEMBANGKAN DARI BATU


Cermin punya keterikatan sejarah yang sangat kuat dengan Turki. Dari sinilah tradisi bercermin lahir. Dalam kehidupan manusia, tradisi bercermin ini termasuk tradisi yang sudah sangat tua. Saat, istilah bercermin pun sudah mengalami pembiasan. Istilah bercermin tidak lagi hanya diartikan berdiri di depan kaca dan melihat bayangan sendiri.

Dalam beberapa kasus, istilah bercermin diartikan sebagai koreksi. Saat seseorang baru saja melakukan kesalahan, atau perilaku yang tidak menyenangkan, kemudian disuruh bercermin, maka kemungkinan istilah cermin yang dimaksud di sini adalah introspeksi, atau melihat kekurangan diri sendiri. Ini salah satu pembiasan makna bercermin dalam sifat negatif.

Ada juga pembiasan makna istilah bercermin dalam sisi positif. Misalnya, orang yang sukses dalam menjalani kehidupan bisa menjadi cermin bagi orang lain. Istilah cermin dalam kalimat tersebut merujuk pada upaya untuk meneladani kesuksesan orang lain.

Sedangkan makna yang sesungguhnya dari istilah bercermin adalah melihat bayangan sendiri melalui material yang bersifat mengkilat. Sifat ini akan menghasilkan bayangan dari setiap objek yang berada di depannya. Secara teknis, bercermin sudah mulai dikenal sejak zaman prasejarah. Saat ini, manusia prasejarah bercermin menggunakan pantulan genangan air.

Tak puas dengan genangan air, manusia kemudian dengan sengaja membuat cermin dari batu kaca hasil proses vulkanik. Cermin batu kaca ini menurut studi Sekolah Optometri Universitas California Berkeley, pertama kali dibuat oleh bangsa Turki sekitar 8.000 tahun sebelum masehi. Cermin tertua itu ditemukan di Anatolia (wilayah tengah bagian selatan Turki).

Saat itu, cermin dari batu mengkilat yang tersedia tidaklah berbentuk datar seperti cermin yang ada saat ini. Bentuk permukannya tidak rata, mengikuti bentuk permukaan batu. Cermin berbentuk rata baru dikenal pada era tembaga. Ini terjadi ribuan tahun setelah era batu. Cermin dari era tembaga ini ditemukan pada sekitar 4.000 tahun sebelum masehi di Lembag Tigris, Mesopotamia, atau sekarang menjadi Irak.

Kemudian di sekitar 2.000 tahun sebelum masehi, budaya cermin pun mengalir ke wilayah Cina. Dari Cina selanjutnya juga merembet ke daratan Amerika yang saat itu dihuni oleh Suku Indian Maya. Di daratan Amerika, cermin kuno ini antara lain ditemukan di wilayah sukuOlmec, Indian Maya, dan Teotihuacan. Cermin yang ditemukan setelah era 2.000 tahun sebelum masehi, sudah terbuat dari logam.

Sedangkan di era setelah masehi, cermin kemudian dikembangkan dari kristal pasir kuarsa, atau sekarang kita kenal dengan sebutan kaca. Cermin kaca ini mulai dikembangkan di Mesir pada sekitar 800 tahun sebelum masehi. Saat itu, cemin yang terbuat dari kaca ini sudah dibuat dalam berbagai bentuk. Seperti halnya cermin logam, cermin yang terbuat dari kaca ini kemudian juga menyebar ke berbagai wilayah di dunia ini.

Sampai saat ini, cermin kaca masih digunakan untuk berbagai tujuan, tidak hanya untuk bersolek. Teknologi cermin antara lain juga digunakan dalam penggunaan teropong, juga kamera. Cermin juga membantu pengamanan lalu lintas, terutama di persimpangan-persimpangan rumit yang sudutnya sangat tajam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar